Arsip

Archive for Maret, 2012

Tentang Manusia


Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti?

Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:

Jasmani.
Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
Ruh.
Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
Terdiri atas 3 unsur:
Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
Akal (timbangan) haq atau bathil
Pikir (hitungan) Untung rugi
Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan Baca selengkapnya…

Kategori:Tasawwuf Tag:

Kesehatan Reproduksi Remaja


REMAJA DAN PERKEMBANGANNYA
Masa remaja merupakan masa yang penuh gairah,semangat,coba-coba, mencari jati diri serta menyukai tantangan.Remaja sendiri didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 sedangkan menurut KHA dan UUPA adalah manusia yang berumur dibawah 18 tahun. Dunia anak /remaja memerlukan pendampingan dan juga pijakan pendidikan yang intens dan efektif.pada masa-masa ini remaja akan mencoba memahami dirinya sendiri.Kepribadian mulai akan terbentuk bagaimana ia bergaul,bersosialisasi,keterkaitan antar jenis dsb.
DISKUSI EFEKTIF DENGAN REMAJA
Jangan menggurui dan jangan beranggapan bahwa kita lebih mengetahui sesuatu dibanding dengan remaja.Berikan kesempatan kepada remaja untuk mengemukakan pandanganya.Berikan argument yang jelas dan masuk akal terhadap sutu persoalan.Breikan dukungan pada remaja jika patut diberikan dukungan. Psikolog Josa N dari Jakarta menyampikan bahwa remaja terutama perempuan cenderung tertutup dalam komunitas pergaulannya dan lebih memilih mengespresikan diri melalui dunia maya dengan membuat blok atau website dengan menampilkan profil tentang dirinya lengkap dengan foto-foto yang biasa sampai foto yang menampilkan leekuk tubuh yang direkam dengan kamera HP atau kamera digital yang bias diakses lewat dunia maya.
KENAPA HARUS ADA DISKUSI UNTUK REMAJA???
Diskusi-diskusi yang dilakukan untuk kalangan remaja akan sangat efektif jika dilakukan pada waktu-waktu dan kemasan acara yang tepat,seperti bagaimana memilih waktu,memilih model diskusi membuat bahasa dan Baca selengkapnya…

Kategori:Tips Tag:

Jadilah Seorang Faqih dan sufi


Sultan al-Malik al-Kamil Muhammad bin al-Malik al-`Adil Abu Bakar bin Ayyub daripada Dinasti Ayyubi yang memerintah Mesir satu ketika dahulu telah membina sebuah kubah indah menaungi makam Sulthanul A-immah Muhammad bin Idris asy-Syafie radhiyaAllahu `anhu. Atas kubah tersebut dibina suatu lambang berbentuk kapal dan bulan sebagai isyarat bahawa di bawah kubah tersebut bersemadinya “Bahrul `Ulum” [Lautan Ilmu Pengetahuan], Sulthanul A-immah, Imam al-Muthallibi, Muhammad bin Idris asy-Syafie radhiyaAllahu `anhu. Keluasan ilmu dan wawasan Imam asy-Syafie diibaratkan seperti lautan yang tidak bertepi. Imam besar ini telah menghabiskan umur beliau di dunia dengan sebaik-baiknya, penuh kesalihan dan manfaat bagi sekalian umat Junjungan Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam. Umur beliau yang berkat itu juga ditutup dengan khatimah yang baik, hari Jumaat akhir bulan haram, Rajab. Diceirtakan bahawa Imam az-Za’faarani radhiyaAllahu `anhu memberitakan yang beliau mendengar Imam Ahmad radhiyaAllahu `anhu berkata:
“Aku telah bermimpi seakan-akan Junjungan Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam wafat dan orang ramai melayat jenazah baginda. Maka tatkala berpagi, kami dapati bahawa Imam asy-Syafie yang telah wafat pada hari tersebut.” Baca selengkapnya…

Kategori:Tasawwuf Tag:

Muhammad Nailul Faza


tanjungsari jenangan ponorogo

Kategori:hiburan

Basmalah


Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Kategori:Uncategorized

Suluk Sunan Bonang(bag2)


Lanjutan dari Suluk-suluk Sunan Bonang 1, hanya dibahas 2 saja, yaitu suluk Jebeng dan suluk wujil

Suluk Jebeng
Ditulis dalam tembang Dhandhanggula dan dimulai dengan perbincangan mengenai wujud manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi dan bahawasanya manusia itu dicipta menyerupai gambaran-Nya (mehjumbh dinulu). Hakekat diri yang sejati ini mesti dikenal supaya perilaku dan amal perubuatan seseorang di dunia mencerminkan kebenaran. Persatuan manusia dengan Tuhan diumpamakan sebagai gema dengan suara. Manusia harus mengenal suksma (ruh) yang berada di dalam tubuhnya. Ruh di dalam tubuh seperti api yang tak kelihatan. Yang nampak hanyalah bara, sinar, nyala, panas dan asapnya. Ruh dihubungkan dengan wujud tersembunyi, yang pemunculan dan kelenyapannya tidak mudah diketahui. Ujar Sunan Bonang:
Puncak ilmu yang sempurna
Seperti api berkobar
Hanya bara dan nyalanya
Hanya kilatan cahaya
Hanya asapnya kelihatan
Ketauilah wujud sebelum api menyala
Dan sesudah api padam
Karena serba diliputi rahasia
Adakah kata-kata yang bisa menyebutkan?

Jangan tinggikan diri melampaui ukuran
Berlindunglah semata kepada-Nya
Ketahui, rumah sebenarnya jasad ialah ruh
Jangan bertanya
Jangan memuja nabi dan wali-wali
Jangan mengaku Tuhan
Jangan mengira tidak ada padahal ada
Sebaiknya diam
Jangan sampai digoncang
Oleh kebingungan
Pencapaian sempurna
Bagaikan orang yang sedang tidur
Dengan seorang perempuan, kala bercinta
Mereka karam dalam asyik, terlena
Hanyut dalam berahi
Anakku, terimalah
Dan pahami dengan baik
Ilmu ini memang sukar dicerna

Satu-satunya karangan prosa Sunan Bonang yang dapat diidentifikasi sampai sekarang ialah Baca selengkapnya…

Kategori:RENUNGAN, SULUK, Tasawwuf

Suluk Sunan Bonang(BAG 1)


Karya-karya Sunan Bonang yang dijumpai hingga sekarang dapat dikelompokkan menjadi dua: (1) Suluk-suluk yang mengungkapkan pengalamannya menempuh jalan tasawuf dan beberapa pokok ajaran tasawufnya yang disampaikan melalui ungkapan-ungkapan simbolik yang terdapat dalam kebudayaan Arab, Persia, Melayu dan Jawa. Di antara suluk-suluknya ialah Suluk Wujil, Suluk Khalifah, Suluk Kaderesan, Suluk Regol, Suluk Bentur, Suluk Wasiyat, Suluk Pipiringan, Gita Suluk Latri, Gita Suluk Linglung, Gita Suluk ing Aewuh, Gita Suluk Jebang, Suluk Wregol dan lain-lain (Drewes 1968). (2) Karangan prosa seperti Pitutur Sunan Bonang yang ditulis dalam bentuk dialog antara seorang guru sufi dan muridnya yang tekun. Bentuk semacam ini banyak dijumpai sastra Arab dan Persia.
Apa itu suluk? suluk adalah salah satu jenis karangan tasawuf yang dikenal dalam masyarakat Jawa dan Madura dan ditulis dalam bentuk puisi dengan metrum (tembang) tertentu seperti sinom, wirangrong, kinanti, smaradana, dandanggula dan lain-lain . Seperti halnya puisi sufi umumnya, yang diungkapkan ialah pengalaman atau gagasan ahli-ahli tasawuf tentang perjalana keruhanian (suluk) yang mesti ditempuh oleh mereka yang ingin mencpai kebenaran tertinggi, Tuhan, dan berkehendak menyatu dengan Rahasia Sang
Wujud. Jalan itu ditempuh melalui berbagai tahapan ruhani (maqam) dan dalam setiap tahapan seseorang akan mengalami keadaan ruhani (ahwal) tertentu, sebelum akhirnya memperoleh kasyf (tersingkapnya cahaya penglihatan batin) dan makrifat, yaitu Baca selengkapnya…
Kategori:RENUNGAN, SULUK, Tasawwuf

Suluk Wujil


Tersebutlah seseorang yang bernama Wujil. berujarlah dia kepada Sang Panembahan Agung, Ratu Wahdat namanya, bersujud pada debu kaki Sang Mahamuni, yang berasrama di Bonang seraya mohon ampun karena ingin diberi keterangan tentang seluk-beluk agama yang terpilih sampai ke rahasia yang sedalam-dalamnya.
Sepuluh tahun Wujil berguru kepada Sang Panembahan Agung, belum mendapatkan ajaran yang penting. adapun asalnya, Wujil berasal dari Maospait sebagai abdi kesayangan raja di Majalangu. tamatlah dipelajari seluruh tata bahasa. kemudian wujil berujar kepada Sang Panembahan Agung yang sangat dihormati dengan mohon ampun.
 Sang Wujil sungguh memohon belas kasih dihadapan kaki Sang Jati Wenang menyerahkan hidup-mati. telah makin dikuasai akan semua pelajaran. “sastra arab yang tuan ajarkan, akhirnya pergi sekemauan hati, senantiasa mengikuti kemauan hati. setiap hari bermain topeng, sampai bosan hamba bertingkah laku sebagai badut, dijadikan tumpuan ejekan.”
“ya, Paduka Sang Panembahan Agung, keterangan tentang ajaran rahasia mengenai huruf tunggal menurut
paham pangiwa dan panengen karena masih ada dalam tatanan gending, masih dalam tatanan syair. mengingat kedua hal tersebut, tidak membawa hasil senantiasa mengembara meninggalkan cinta dari majapahit, tidak mendapatkan usada.
Oleh karena itu, hamba pergi pada suatu malam untuk mencari rahasia tentang kesatuan, kesempurnaan dalam semua tingkah laku. hamba datangi setiap orang suci, mencari inti sari Baca selengkapnya…

Suluk GUS DUR


Astagfirulloh robbal barooya
Astaghfirulloh minal khothoo yaa
Robbi zidnii ‘ilman naafi’aa
Wawaffiqnii ‘amalan shoolihaa
Ya rosullalloh salamun ‘alaikk
Ya rofi’assyaa niwad daaroji
‘athfatay yaajii rotal ‘alami
Yaa uhailaljuu diwal karomi 2*

Ngawiti.. ingsun.. nglaras syi’iran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan 2*
Duh bolo konco prio wanito
Ojo mung ngaji syare’at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembeh mburine bakal sangsoro 2*

Akeh kang apal qur’an hadits’e
seneng ngafirke marang liyane
kafire dewe gak di…ga..tek..ke                                                                                                                  
yen e..seh  kotor.. ati akale 2* Baca selengkapnya…

Memilih Hari Untuk Acara Perkawinan


 Memilih hari baik untuk menyelenggarakan upacara perkawinan, merupakan pengetahuan yang didapatkan dari ‘ilmu titen’ atau kumpulan catatan dari kejadian-kejadian serupa yang berlangsung terus-menerus dari generasi ke generasi. Misalnya, mengapa Bulan Sura tidak baik untuk meyelenggarakan upacara Perkawinan? Karena biasanya pengantin yang diresmikan pada bulan Sura mengalami celaka. Selain bulan, ada hari, tanggal dan tahun yang menjadi pantangan, karena jika sengaja diterjang biasanya berdampak negatif bagi pengantin dan keluarga.

Dengan mengenali kejadian-kejadian buruk yang berhubungan dengan hari, tanggal, bulan dan tahun, tentunya para pengguna hari untuk upacara Perkawinan tidak mau mengambil resiko, lebih baik memilih hari yang tidak menjadi pantangan. Toh dengan perencanaan matang, memilih hari yang sesuai pun belum tentu menjamin keberhasilan sebuah perkawinan, apalagi yang tidak direncanakan dengan matang. Karena
pertimbangan yang sederhana itulah maka sampai sekarang sebaian besar masyarakat menggunakan ‘ilmu titen’ memilih hari yang baik untuk menyelenggarakan upacara Perkawinan. Sehingga muncul istilah ‘musim maten’ ini artinya bahwa pada bulan, yang menurut kebiasaan leluhur (ilmu titen) adalah bulan baik, maka di sana-sini akan dijumpai penyelenggarakan upacara perkawinan.

Ilmu titen yang berkaitan dengan pemilihan hari, perhitungan nasib dan ramalan telah diwariskan turun-temurun dalam bentuk buku yang disebut Primbon. Baca selengkapnya…

Kategori:PRIMBON